Peringati Hari Tari Dunia, Solo Menari 2024 di Gelar dengan Tema Animal Movement
Trendnine.id, Solo – Solo Menari merupakan program tahunan pemerintah kota Solo untuk merayakan Hari Tari Dunia tiap tanggal 29 April. Pada tahun ini, Solo Menari diadakan di tiga situs yaitu Taman Sriwedari, Solo Safari dan Balaikota Solo.
Solo Menari “Animal Movement” 2024 Animal Movements (gerak-gerak hewan) bukan sekedar gerak tanpa makna , namun juga menginspirasi manusia untuk belajar kehidupan bagaimana manusia berinteraksi dengan alam dan lingkungannya serta selaras hidup berdampingan dengan semua makhluk ciptaanNya – manusia, hewan dan tumbuhan.

Heru Mataya Kreator Solo Menari 2024 menjelaskan akan ada sesuatu yang menarik pada event yang sudah masuk Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
Baca Juga : Dengan Tema Animal Movement, Solo Safari Jadi Salah Satu Venue Solo Menari 2024
“Gerak hewan punya kontribusi pada perjalanan kebudayaan manusia, khususnya di dunia seni tari. Banyak karya tari yang estetikanya terinspirasi dari gerak hewan” ungkap Heru.
Tema ‘Animal Movements’ pada Solo Menari 2024 ini, berelasi dengan Kebun Binatang Solo Safari dan Taman Sriwedari (Bonrojo). Bahwa Taman Sriwedari di masalah adalah kebun binatang (1901-1972) dan Solo Safari (kebun binatang Kota Solo di masa kini).
Tema ini akan mengajak publik untuk mengunjungi masa lalu dan masa kini lewat seni tari serta menjadi pengingat bagi kita untuk selalu merawat keharmonisan alam dan lingkungan.

Pada event ini tari kolosal berjudul ‘Darmapashu Taya’ menjadi acara pembuka. Suatu karya tari kolosal yang akan menampilkan ragam gerak hewan. Tari kolosal ini disajikan oleh gabungan 15 sanggar tari di Kota Solo, dengan 200 penari.
Waldjinah, penyanyi keroncong langgam-jawa yang mendapat julukan ‘ Ratu Keroncong’ akan berpartisipasi pada tari kolosal ini, juga beberapa penari nasional seperti Elly D. Luthan, Sarwi, Iyeng, Agus Praetyo, Agus Bimo, Sri Widodo, Sitras Anjilin, dan Iwan Dadijono, akan berpartisipasi
pada tari kolosal.
Baca Juga : Berikut Langkah Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menuju Indonesia Emas
Beberapa sanggar/komunitas tari dari kota: Sukoharjo, Karanganyar, Klaten, Semarang, Yogyakarta, Magelang, Cilacap, Indramayu, Karawang, Cirebon, Bogor, Depok, Jakarta Selatan dan Biruen (Aceh), akan berpartisipasi menampilkan karya-karyanya pada acara penutupan di Balaikota Solo.
Pada acara puncak penutupan Solo Menari hadirkan Endah Laras, penyanyi dan juga seorang musisi, akan menampilkan lagu Walang Kekek (ciptaan Waldjinah), yang berkolaborasi dengan Moko Dance Studio.
Berharap program tahunan Solo Menari ini akan berdampak terhadap kunjungan wisatawan ke Kota Solo sekaligus menghidupkan dunia seni tari dan ekonomi kreatif di Kota Solo serta menjadi inspirasi bagi kota-kota lainnya
di Indonesia.(*)
Editor : Huda